NEWS

Mulai 1 Maret 2022, Jual Beli Tanah Wajib Punya Kartu BPJS Kesehatan!

Tim Makmur, 21 Februari 2022

Program pemerintah Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan salah satu program sosial untuk mengsejahterahkan masyarakat dengan memberikan sokongan biaya-biaya kesehatan kepada pesertanya. 

Program JKN ini dilaksanakan oleh salah satu lembaga sosial pemerintah yaitu BPJS Kesehatan yang dimana setiap pesertanya wajib membayarkan sejumlah iuran setiap bulannya (besaran iuran tergantung tingkatan kelas yang dipilih) dan akan diberikan Kartu BPJS Kesehatan yang dapat digunakan ketika sedang berobat.

BPJS Kesehatan memang diwajibkan untuk dimiliki oleh seluruh segmen masyarakat, namun pada kenyataannya mayoritas peserta BPJS Kesehatan hanya dimiliki oleh Karyawan Swasta & Pegawai Negeri Sipil (PNS). 

Berkaca dari hal tersebut, penegasan untuk kepemilikan BPJS Kesehatan pun diperketat dengan mewajibkannya untuk melakukan aktivitas-aktivitas sebagai berikut:

1. Syarat Jual Beli Tanah

Dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2022 tentang Optimalisasi Pelaksanaan Program JKN, Presiden Jokowi memberikan instruksi kepada Menteri Agraria dan Tata Ruang / Kepala Badan Pertahanan Nasional untuk memastikan pemohon pendaftaran peralihan hak atas tanah karena jual beli merupakan peserta aktif dalam program JKN.

 

Hal ini kemudian tertulis didalam Surat Direktorat Jenderal Penetapan Hak dan Pendaftaran Tanah (PHPT) yaitu "Setiap permohonan pelayanan pendaftaran peralihan hak atas tanah atau Hak Milik atas Satuan Rumah Susun karena jual beli harus dilengkapi dengan fotokopi Kartu Peserta BPJS Kesehatan."

Kebijakan ini berlaku per tanggal 1 Maret 2022.

2. Syarat Haji – Umrah 

Gambar Mekkah

Dalam Inpres tersebut juga memberikan instruksi kepada Menteri Agama untuk menjadikan BPJS Kesehatan sebagai syarat bagi calon jemaah Umrah dan Haji, begitu pula dengan pelaku usaha dan pekerja penyelenggara perjalanan Haji dan Umrah wajib menjadi peserta aktif BPJS Kesehatan.

3. Syarat Pengajuan SIM, STNK & SKCK 

Ilustrasi kendaraan (Evgeny Tchebotarev | Unsplash)

Begitu pula dengan pemohon Surat Izin Mengemudi (SIM), Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) juga harus jadi peserta aktif BPJS Kesehatan. Hal ini disampaikan ke Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri).

Kenapa BPJS Kesehatan Sangatlah Penting?

Mungkin beberapa dari kamu berpikir bahwa “untuk cari uang saja susah, ngapain lagi harus bayar iuran BPJS Kesehatan?” 

Uang memang salah satu unsur penting dalam kehidupan karena dapat digunakan untuk membeli berbagai kebutuhan sehari-hari, namun kamu juga perlu untuk mulai berpikir bahwa biaya kesehatan itu tidaklah murah. Dengan adanya BPJS Kesehatan, maka biaya pengobatan seluruhnya / sebagian akan ditanggung oleh Pemerintah. Dengan menyisihkan sebagian uang untuk membayar iuran bulanan BPJS Kesehatan, maka kamu tidak usah lagi kuatir akan biaya-biaya yang mungkin timbul apabila terjadi hal-hal tidak terduga (amit-amit lah yah).

Begitu pula apabila berbicara mengenai Investasi, tidak ada yang tahu seberapa besar kebutuhan masa depan kamu, namun yang kamu bisa lakukan dari sekarang yaitu disiplin berinvestasi. Hal ini bertujuan untuk mengurangi biaya-biaya yang mungkin timbul dimasa depan seperti misalkan biaya pernikahan (bagi kamu yang belum nikah), atau biaya sekolah anak dan lain sebagainya.

Yuk mulai perjalanan investasimu bersama aplikasi Makmur, karena melalui aplikasi ini kamu dapat menemukan berbagai pilihan Reksa Dana terbaik dan juga banyak promo-promo nya lho. 

Android : Play Store 

IOS : App Store 

Website : Makmur.id 

Baca juga : Jaminan Hari Tua (JHT) baru bisa diklaim di Usia 56 tahun? Ini Solusi Keuangan yang Perlu Kamu Siapkan dari Sekarang