Ilustrasi Perang
Dimana-mana dampak dari perang tidak lah baik karena selain menelan korban, pasti ada pihak yang dirugikan, hal ini tercermin dari perang antara Russia dan Ukraina.
Perang antara Russia dan Ukraina telah menelan ratusan bahkan ribuan umat manusia yang terlibat dalam peperangan tersebut. Tidak hanya itu, akibat dari perang tersebut juga turut dirasakan oleh beberapa negara di dunia, termasuk Indonesia.
Karena tidak menarik pasukannya, Uni Eropa pun memberikan sanksi kepada Russia berupa penutupan akses transaksi perbankan untuk skala internasional. Hal ini turut berdampak ke hubungan dagang Russia ke seluruh negara di dunia.
Russia merupakan salah satu negara penghasil minyak mentah terbesar di dunia dan sejak ditutupnya akses untuk transaksi internasional, harga minyak dunia pun melonjak dengan pesat, begitu pula dengan harga dari beberapa sumber daya alam yang dihasilkan oleh Russia.
Indonesia yang terkenal sebagai penghasil sumber daya alam berupa hasil-hasil tambang pun mendapat imbas positif dari perang tersebut. Harga-harga komoditi naik dan hal tersebut turut menjadi perhatian para investor untuk menanamkan investasinya ke beberapa perusahaan tambang di Indonesia.
Selain itu dengan naiknya nilai mata uang US Dollar, ini sangat menguntungkan ke perusahaan-perusahaan eksportir Indonesia, apalagi perusahaan yang menjadi substitusi pengganti perusahaan Russia. Hal ini turut meningkatkan Gross Domestic Product (GDP) Indonesia yang tentunya akan berkontribusi dalam meningkatkan perekonomian Indonesia.
Gambar Bendera Indonesia
Seperti yang kita ketahui dari zaman dahulu bahwa bahan bakar minyak alias BBM merupakan salah satu bahan yang masih diimpor dari luar negeri oleh negara kita Indonesia. Hal ini merupakan salah satu ketergantungan yang primer untuk masyarakat Indonesia.
Harga minyak dunia yang naik pesat dari titik terendahnya di tahun 2020 di sekitaran USD 18-60 / Barrel, namun per hari Minggu 6 Maret 2022 telah mencapai harga USD 130 / Barrel. Hal ini membuat negara pengimpor minyak mentah pun mulai merasakan dampak negatif atas kenaikan harga ini, termasuk Indonesia.
Syukurnya Indonesia masih memiliki fundamental ekonomi yang baik yang tercermin dari cadangan devisa yang masih tinggi di angka USD 141,3 Milliar per Januari 2022 yang masih dapat meredam lonjakan harga minyak dunia ini.
Seperti yang kita ketahui sejak perang Russia dan Ukraina, banyak “Hot Money” alias duit panas yang berdatangan dari pihak investor asing untuk berbondong-bondong membeli saham perusahaan Indonesia.
Apabila investasi asing tersebut untuk long term maka sangat lah berdampak baik pada pasar modal Indonesia, namun investasi ini dilakukan secara dadakan maka tentu risikonya sangat besar dimana investasi tersebut bisa ditarik dadakan juga dari pasar modal Indonesia.
Ilustrasi Investasi
Sebagai investor yang spekulatif mungkin akan mencoba mengambil peluang investasi di beberapa saham perusahaan komoditas seperti perusahaan tambang dan aliansinya. Namun bagi kalian yang mengutamakan keamanan uang kalian, situasi saat ini sangatlah disarankan untuk menempatkan investasi kalian di instrumen yang aman seperti Reksa Dana Pasar Uang.
Yuk mulai perjalanan investasimu bersama aplikasi Makmur dan temukan berbagai Reksa Dana terbaik dari Manajer Investasi pilihan di Indonesia. Makmur adalah perusahaan Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Yuk unduh aplikasi Makmur dan dapatkan juga berbagai promo bonus investasinya. Jangan lupa berikan ulasan terbaikmu yah.
Android : Play Store
IOS : App Store
Website : Makmur.id
Baca juga : Reksa Dana Pendapatan Tetap Pasti Cuan? Yuk Pelajari Pengertiannya!