Ilustrasi Fear (sumber: ambermb | Pixabay)
Sekarang ini sedang banyak yang membicarakan tentang resesi global, mulai dari Bank Dunia, Menteri Keuangan Sri Mulyani, hingga Presiden RI Joko Widodo pun mengungkapkan hal yang serupa. Sebenarnya apa sih maksud dari Resesi?
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Resesi merupakan “kelesuan dalam kegiatan dagang, industri, dan sebagainya (seolah-olah terhenti); menurunnya (mundurnya, berkurangnya) kegiatan dagang (industri).”
Simpelnya, Resesi merupakan perlambatan ekonomi alias aktivitas bisnis maupun usaha perdagangan makin melesu. Suatu negara dikatakan resesi apabila pertumbuhan ekonominya adalah negatif sepanjang 2 kuartal berturut-turut.
Penyebab umum terjadinya resesi yaitu adanya perubahan kebijakan moneter yang bersifat masif dan ekstrim. Yang dimaksud kebijakan moneter disini yaitu penetapan kenaikan suku bunga acuan bank. Untuk mengetahui penyebab dan alasan menaikkan suku bunga acuan bisa kamu temukan di artikel dibawah ini.
Baca Juga: Suku Bunga Acuan Naik, 3 Hal Ini Yang Perlu Dipersiapkan
Ketika suku bunga acuan dinaikkan, maka ini sifatnya akan masif karena seluruh bank akan mengikuti acuan tersebut. Kenaikan suku bunga yang ekstrim seperti 50 hingga 75 basis poin selama beberapa periode berturut-turut dapat mengakibatkan ekonomi melesu dikarenakan uang masyarakat akan banyak tersimpan di bank atau instrumen investasi pasar uang.
Logika sederhananya, semakin tinggi bunga atau hasil investasi yang ditawarkan maka tentu semakin banyak yang akan menyimpan uangnya pada instrumen tersebut. Jadi semakin tinggi suku bunga yang ditawarkan ke masyarakat maka uang yang beredar diluar institusi bank / lembaga investasi, akan semakin sedikit yang mengakibatkan daya beli masyarakat semakin lesu.
Daya beli masyarakat lesu akan mengakibatkan pertumbuhan ekonomi suatu negara juga turut menurun dan apabila hal ini terjadi selama 2 kuartal berturut-turut maka akan terjadi resesi.
Karena kenaikan suku bunga acuan ini bukan hanya terjadi di Indonesia, namun di mayoritas negara-negara di dunia, maka tidak heran kalau banyak analis yang memprediksi Resesi Global akan terjadi.
Resesi terjadi bukanlah hal yang harus dikagetkan, karena yang namanya siklus ekonomi tentu akan ada waktunya resesi terjadi. Yang perlu kamu lakukan untuk menjaga keuanganmu disaat resesi terjadi yaitu sebagai berikut:
Ketidakpastian usaha bisnis akan terjadi disaat momen resesi, maka dari itu kamu perlu memperbanyak porsi dana darurat mu untuk mengatisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Apabila kamu telah mempersiapkan 10-20% untuk Dana Darurat, maka saat ini kamu dapat meningkatkan persentase nya menjadi lebih besar lagi, misalkan di angka 40%-50%.
Dana darurat kamu dapat persiapkan melalui investasi di Reksa Dana yang memiliki Risiko Rendah seperti jenis Pasar Uang, yang mana dapat memberikan hasil investasi yang turut mengalami kenaikan atas kebijakan naiknya suku bunga acuan bank.
Agar keuanganmu tetap terjaga di “masa-masa sulit”, maka ada baiknya kamu lebih selektif dalam menggunakan uangmu. Pengeluaran-pengeluaran yang bukan merupakan kebutuhan hidup sebaiknya kamu kurangin.
Bedakan yang mana kebutuhan hidup dan yang mana keinginan pribadi. Dengan mengurangi biaya keinginan tersebut maka kamu dapat menyiapkan lebih banyak lagi dana untuk kebutuhan darurat mu.
Dengan naiknya suku bunga acuan bank, tentu akan berdampak ke tingkat bunga pinjaman bank. Hal ini akan mempengaruhi beberapa perusahaan (emiten) yang modalnya bersumber dari pinjaman bank. Dengan kata lain semakin tinggi bunga pinjaman bank maka beban emiten semakin besar sehingga akan mempengaruhi di laporan keuangan perusahaan tersebut.
Meningkatnya potensi penurunan kinerja laporan keuangan emiten tentu akan berdampak ke minat investor saham, sehingga investor akan cenderung menarik investasinya dari pasar saham. Hal ini akan secara bertahap mempengaruhi kinerja emiten-emiten di bursa saham yang mana harga saham akan berguguran seiring terjadinya resesi dan kenaikan suku bunga ini.
Saat hal tersebut terjadi, maka istilah “Cash is the King” akan mulai bermunculan karena harga-harga emiten saham telah terdiskon banyak dan bagi yang memiliki banyak simpanan dana standby dapat memanfaatkan momentum tersebut untuk membeli Reksa Dana Saham dengan harga sangat murah.
Jadi bagi kalian yang ingin mempersiapkannya dari sekarang, inilah waktunya sebelum Resesi tersebut terjadi.
______________________________________________________________
Yuk mulailah berinvestasi di aplikasi yang Aman & Legal seperti Makmur, karena PT Inovasi Finansial Teknologi (Makmur) adalah perusahaan Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Selain kamu dapat berinvestasi Reksa Dana, kamu juga bisa mendapatkan berbagai bonus investasi melalui promo-promo menarik dari Makmur. Yuk mulai perjalanan investasimu bersama Makmur dan temukan berbagai Reksa Dana terbaik dari Manajer Investasi pilihan.
Link: Promo-Promo Makmur
Yuk unduh Makmur melalui link dibawah ini dan jangan lupa berikan ulasan terbaikmu.
Website: Makmur.id