Ilustrasi Siklus Ekonomi (Sumber: Gerd Altmann | Pixabay)

Dalam dunia ekonomi ada yang namanya siklus ekonomi yang dapat digambarkan seperti grafik gelombang. Siklus ekonomi meliputi fase krisis, pemulihan, ekspansi, jenuh, resesi dan kembali lagi memasuki fase krisis, begitu pula seterusnya. Seperti yang kita ketahui bahwa pada akhir tahun 2019, dunia dilanda pandemi virus covid-19 yang mengakibatkan berbagai negara memasuki resesi kemudian berlanjut ke fase krisis.

Beberapa tahun setelahnya tepatnya awal tahun 2022, beberapa negara sudah memasuki masa-masa pemulihan seperti halnya Indonesia dimana roda bisnis sudah mulai berputar dan tingkat belanja masyarakat sudah mulai meningkat. Namun apabila kita melihat beberapa negara maju, ada yang sudah memasuki fase ekspansi dan bahkan ada yang sudah di fase jenuh.

Pada fase ekspansi, daya beli masyarakat cenderung terus meningkat sehingga tidak sedikit perusahaan atau pelaku bisnis akan melakukan ekspansi bisnis atau meningkatkan harga barang dan jasa mereka untuk mengontrol peningkatan arus penjualan, sesuai hukum permintaan. Peningkatan harga tersebut akan mengakibatkan peningkatan laju inflasi di negara tersebut hingga akan mencapai suatu titik ekuivalen atau seimbang.

Namun apabila laju inflasi tidak terkendali, maka harga yang dipatok akan sangatlah tinggi sehingga tingkat permintaan bisa saja menurun derastis. Hal ini akan berdampak lagi ke laju pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Sama halnya seperti negara Amerika Serikat (AS) yang inflasinya mulai diluar kendali mereka sehingga mencapai angka 8,6% per bulan Mei 2022. Angka tersebut merupakan angka inflasi tertinggi sejak 4 dekade (40 tahun) terakhir.

Ilustrasi Inflasi Meroket (Sumber: Tumisu | Pixabay)

Dengan inflasi yang sangat tinggi tersebut, laju pertumbuhan ekonomi AS menurun -1,4% pada kuartal pertama tahun 2022. Hal ini menimbulkan kekuatiran kepada investor atas potensi terjadinya resesi pada negara tersebut. Adapun kategori Resesi yaitu pertumbuhan ekonomi minus selama 2 periode berturut-turut.

Reksa Dana Yang Cocok Apabila Inflasi Meroket

Walau inflasi masih terkontrol dengan baik di negara kita Indonesia, namun apabila siklus ekonomi berlanjut ke fase ekspansi dan fase jenuh, maka tidak tertutup kemungkinan bisa terjadi inflasi yang tinggi. Namun sebagai investor, kamu jangan kuatir karena semua ada fase nya dan semua ada pilihan produknya masing-masing.

Ketika inflasi yang berlebihan terjadi, pada umumnya Pemerintah akan berusaha keras untuk mengontrolnya dengan mengambil salah satu jalan yaitu melalui menerapkan kebijakan moneter dengan menaikkan suku bunga acuan Bank Indonesia.

Apabila suku bunga acuan bank dinaikan, berarti bunga tabungan dan deposito yang merupakan instrumen pasar uang akan meningkat. Namun berbanding terbalik dengan perusahaan-perusahaan yang memiliki bisnis usaha dengan mengandalkan bunga kredit bank yang juga turut meningkat.

Risiko gagal bayar pada instrumen surat utang bisa meningkat dan kinerja emiten saham akan menurun. Jadi bagi kalian yang ingin tetap mencari instrumen investasi yang tepat dan cocok apabila inflasi tinggi yaitu Reksa Dana Pasar Uang.

Berikut beberapa Reksa Dana Pasar Uang terbaik dalam kategori kinerja 1 tahun terakhir (14 Juni 2021 – 2022) yang dapat kamu temukan dalam aplikasi Makmur:

1. Sucorinvest Money Market Fund (+4,94%)

2. Capital Money Market Fund (+4,61%)

3. Sucorinvest Sharia Money Market Fund (+4,50%)

4. Syailendra Sharia Money Morket Fund (+4,20%)

5. Danamas Rupiah Plus (+4,05%)

Jadi yuk tentukan Reksa Dana pilihanmu dan berinvestasilah di aplikasi yang Aman & Legal seperti Makmur, karena PT Inovasi Finansial Teknologi (Makmur) adalah perusahaan Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Selain kamu dapat berinvestasi Reksa Dana, kamu juga bisa mendapatkan berbagai bonus investasi melalui promo-promo menarik dari Makmur. Yuk mulai perjalanan investasimu bersama Makmur dan temukan berbagai Reksa Dana terbaik dari Manajer Investasi pilihan.

Link: Promo-Promo Makmur 

Yuk unduh Makmur melalui link dibawah ini dan jangan lupa berikan ulasan terbaikmu.

Download Makmur 

Baca juga: Apakah Reksa Dana Yang Kamu Miliki Sudah Sesuai Profilmu?