Dalam hal investasi, banyak metode yang bisa kamu temukan baik di dalam buku teori maupun di praktik nyata para investor. Mungkin sebagian dari kamu sudah pernah melakukan salah satu dari metode ini namun belum mengetahui metode apa yang terbaik.
Beberapa metode investasi dan fungsinya :
Metode Lump Sum (LS) merupakan metode pembayaran secara sekaligus / all-in. Contoh apabila kamu memiliki uang sebesar 10 juta rupiah maka uang itu langsung semuanya kamu investasikan dalam sekali transaksi tanpa melihat lagi posisi harga instrumen investasimu.
Metode ini paling cocok untuk instrumen investasi dengan tingkat Risiko Rendah seperti Reksa Dana Pasar Uang dan/atau Reksa Dana Pendapatan Tetap.
Baca juga : Apa Saja Jenis-Jenis Reksa Dana?
Apakah metode ini bisa digunakan dalam investasi Reksadana Saham? Jawabannya yaitu bisa tapi sangat tidak disarankan, karena instrumen investasi yang memiliki Risiko Tinggi cenderung pergerakan harganya cukup fluktuatif sehingga ketika kamu membeli pas di harga “pucuk” / tinggi alias mahal, maka sering kali kamu akan merasakan yang namanya kekecewaan ketika harga aktivanya turun dan ingin mengatakan “Aduh harusnya aku belinya hari ini”.
Kesalahan penggunaan metode ini sering kali terjadi di kalangan para investor karena minimnya pengetahuan investasi yang membuat para investor merasakan trauma investasi dan tidak mau lagi berinvestasi.
Bagi kalian yang masih suka pakai metode ini, sebaiknya gunakan di instrumen yang aman-aman aja yah seperti Reksa Dana Pasar Uang yang memiliki risiko rendah.
Metode Market Timing (MT) ini adalah kemampuan untuk menentukan waktu kapan harus beli dan kapan harus jual.
Contoh apabila kamu barusan beli Reksa Dana Saham di harga NAB/Unit 1000, ternyata harganya naik menjadi 1030, dan karena merasa sudah cukup dengan keuntungan 3% maka kamu menjualnya. Begitu pula ketika harganya tiba-tiba turun ke 970 dan kamu merasa harganya sudah cukup murah dan memutuskan untuk membelinya kembali.
Permasalahan dari metode MT ini yaitu tidak seorang pun yang akan tahu hari esok apakah akan lebih baik atau akan lebih buruk dari hari ini.
Penggunaan metode MT ini biasanya digunakan di instrumen dengan Risiko Tinggi seperti Pasar Saham / Reksa Dana Saham dan paling cocok untuk kalangan para trader dengan bantuan analisa teknikal untuk mengetahui entry dan exit point nya. Metode MT ini juga perlu dikombinasikan dengan metode averaging yaitu pembelian / penjualan bertahap alias bukan Lump Sum.
Bagi kalian yang suka pakai metode ini, sebaiknya selalu berhati-hati dan jangan terlalu gegabah alias terburu-buru mengambil keputusan dalam berinvestasi di Pasar Saham / Reksa Dana Saham apabila kalian belum siap menerima risiko pergerakan harganya yang sangat cepat. Sebelum berinvestasi ada baiknya kalau kalian menyesuaikan dengan profil investasi kalian terlebih dahulu.
Metode Dollar Cost Avaraging (DCA) adalah metode disiplin berinvestasi secara rutin tanpa memperhatikan harga instrumen investasi misalnya rutin setiap tanggal 1 atau tanggal 25 disetiap bulannya.
Bagus tidaknya tergantung dari instrumen investasi yang kamu pilih. Apabila investasi di instrumen dengan Risiko Rendah seperti Reksa Dana Pasar Uang, metode LS yang dilakukan secara rutin masih lebih optimal dibanding metode DCA.
Selain mengajarkan kita untuk disiplin & rutin berinvestasi, metode ini juga sangat efektif untuk instrumen Risiko Tinggi seperti Reksadana Saham.
Simulasi investasi dengan DCA :
Dengan menggunakan metode ini, kamu tidak perlu kuatir apakah kamu beli kemahalan atau sudah murah, karena yang ditekankan dari metode ini yaitu selalu rutin berinvestasi di suatu tanggal tertentu disetiap bulannya.
Apa yang terjadi apabila kamu tidak disiplin alias bolong-bolong investasinya? Walau investasinya di Reksadana yang sama namun hasilnya akan berbeda, simak simulasi sebagai berikut:
Hasilnya berbeda kan? Dengan metode DCA memberikan hasil 10,4% sedangkan kalau hanya sesekali saja memberikan hasil 4,1%. Bagaimana dengan metode LS, apakah metode tersebut memberikan hasil yang lebih baik? Simak simulasi sebagai berikut:
Metode LS pun masih kalah dengan metode DCA untuk Reksa Dana yang memiliki Risiko Tinggi seperti Reksa Dana Saham.
Hal baik yang bisa kamu petik dari pelajaran ini yaitu jangan lupa / terlewat untuk investasi rutin yah karena hasilnya akhirnya bisa berbeda signifikan.
Yuk mulai perjalanan investasimu bersama Makmur dan dapatkan berbagai promo-promo menarik. Makmur adalah perusahaan Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Kamu bisa temukan berbagai Reksa Dana terbaik dari Manajer Investasi pilihan hanya melalui aplikasi Makmur. Yuk unduh melalui link dibawah ini dan jangan lupa berikan ulasan terbaikmu yah.
Android : Play Store
IOS : App Store
Website : Makmur.id
Baca juga : [Undangan Webinar] Yuk Belajar Reksa Dana Bareng Makmur!