FAQ

Apa Saja Isi dan Resiko Reksa Dana Pasar Uang?

Berbicara mengenai investasi tentunya kita perlu memahami resiko-resikonya. Reksa Dana Pasar Uang merupakan Reksa Dana dengan tingkat resiko yang bisa dikatakan hampir paling rendah dibanding jenis Reksa Dana lainnya, namun apakah Reksa Dana Pasar Uang bisa mengalami kerugian?

Sebelum menjawab pertanyaan itu, yuk mari kita pelajari apa sih instrumen-instrumen Pasar Uang:

1. Sertifikat Bank Indonesia (SBI)

SBI atau Sertifikat Bank Indonesia merupakan salah satu produk pasar uang yang berbentuk surat berharga keluaran Bank Indonesia sebagai pengakuan utang berjangka 1-3 bulan menggunakan sistem diskonto dengan bunga sebagai imbalannya. Di samping itu, SBI umumnya digunakan BI dalam mengontrol kestabilan nilai rupiah. Melalui penjualan SBI, maka Bank Indonesia bisa menyerap kelebihan uang primer yang beredar.

2. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)

SBPU merupakan surat berharga terbitan bank yang ditandatangani nasabah sebagai surat jaminan pelunasan utang. Pada dunia perdagangan SBPU, umumnya melibatkan bank komersial dengan Bank Indonesia atau lembaga keuangan lainnya dengan menerapkan sistem diskonto.

3. Surat Berharga Komersial

Surat berharga komersial adalah surat utang jangka pendek yang diterbitkan oleh pihak perusahaan bertujuan untuk membayar kewajiban jangka pendeknya, seperti utang dagang. Surat berharga ini biasanya diterbitkan tanpa jaminan. Oleh karena itu, perusahaan yang mampu mengambil keuntungan yang baik dari jenis instrumen pasar uang ini adalah perusahaan yang sudah memiliki kredit yang sangat baik.

4. Sertifikat Deposito

Sertifikat deposito merupakan salah satu produk pasar uang yang bisa digunakan oleh pihak bank untuk meningkatkan modalnya. Sertifikat deposito juga memiliki fungsi yang sama seperti rekening tabungan, yang mana pada dasarnya kamu meminjamkan sejumlah dana pada pihak bank.

Sertifikat deposito biasanya menawarkan bunga yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan rekening tabungan atau rekening pasar uang.

Beda halnya dengan instrumen pasar uang lainnya, likuiditas dari sertifikat deposito tidak terlalu tinggi, kamu tidak bisa menarik uang dengan mudah kapan saja. Jadi, perlu menyimpan dana investasi sesuai waktu yang sudah ditentukan atau harus membayar risiko biayanya. Biasanya, jangka waktu yang tersedia adalah selama tiga tahun atau lima tahun.

5. Surat Utang Negara (SUN)

Surat Utang Negara (SUN) adalah Surat Berharga yang diterbitkan oleh Pemerintah RI yang terdiri dari Surat Perbendaharaan Negara (SPN) dan Obligasi Negara (termasuk Obligasi Negara Retail/ORI).

Surat Perbendaharaan Negara sendiri merupakan Surat Utang Negara yang jangka waktunya maksimal 12 bulan dengan pembayaran bunga secara diskonto.

Obligasi Negara merupakan SUN yang jangka waktunya lebih dari 12 bulan dengan kupon atau pembayaran bunga secara diskonto. Obligasi Negara yang diperdagangakan secara ritel disebut dengan Obligasi Ritel Indonesia (ORI). Tujuan diterbitkannya ORI adalah untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat atau investor individual untuk secara langsung memiliki dan memperdagangkan secara aktif dalam perdagangan Obligasi Negara.

6. Surat Utang Korporasi (Jangka Waktu Jatuh Tempo kurang dari 1 Tahun)

Efek bersifat utang korporasi yang tercatat ada dua antara lain Obligasi Korporasi & Sukuk.

Obligasi Korporasi yaitu obligasi yang diterbitkan oleh Perusahaan Swasta Nasional termasuk BUMN dan BUMD.

Sukuk yaitu Efek Syariah berupa sertifikat atau bukti kepemilikan yang bernilai sama dan mewakili bagian yang tidak terpisahkan atau tidak terbagi (syuyu’/undivided share), atas aset yang mendasarinya.

Surat utang korporasi yang dapat dimasukkan ke Reksa Dana Pasar Uang hanya yang memiliki jangka waktu jatuh tempo kurang dari 1 tahun.

Nah setelah kita pelajari instrumen-instrumen diatas, apakah teman-teman sudah menyadari resiko investasinya? Walaupun resikonya tergolong paling rendah namun Reksa Dana Pasar Uang tetap memiliki potensi penurunan harga NAV/unit apabila salah satu instrumen investasinya ada yang mengalami default atau gagal bayar. 

Sebagai contoh apabila dalam portofolio suatu Reksa Dana Pasar Uang memiliki komposisi:

   30% Deposito

   50% Obligasi Korporasi (Jatuh Tempo < 1 tahun)

   15% Surat Utang Negara (SUN)

   5% Cash

Dikarenakan kondisi perekonomian yang kurang baik, salah satu obligasi korporasi yang ada di dalam portofolio Reksa Dana Pasar Uang itu default / gagal bayar maka kinerja (harga NAV/unit) dari Reksa Dana Pasar Uang tersebut akan mengalami penuruan yang besarannya tergantung seberapa besar bobot Obligasi tersebut di dalam portofolionya. 

Namun apakah modal investasi kamu bakal lenyap? Dari sisi kinerja tentunya akan mengalami penurunan namun bukan berarti investasi kamu bakal lenyap, ingat masih ada instrumen lainnya yang masih baik-baik saja lho. Itulah tugas dari Manajer Investasi dalam hal mengelola Reksa Dana yaitu melakukan diversifikasi investasi sehingga resiko investasi pun tersebar. 

Jadi sekarang sudah lebih ngerti kan apa saja isi Reksa Dana Pasar Uang beserta resiko-resikonya. Ingat, investasi yang paling aman pun tetap memiliki Resiko Investasi yang perlu kamu ketahui.

Kamu bisa temukan berbagai Reksa Dana Pasar Uang terbaik di Aplikasi MAKMUR. Tunggu apalagi, yuk langsung download melalui link dibawah ini :

Android : Play Store 

IOS : App Store 

Website : Makmur.id